Komdigi Bakal Dorong Worldcoin Hapus 500 Ribu Data Retina Warga Indonesia

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Minggu 11 Mei 2025 10:54 WIB
Komdigi Bakal Dorong Worldcoin Hapus 500 Ribu Data Retina Warga Indonesia (Worldcoin)
Share :

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meminta penjelasan kepada World yang menaungi World App, Worldcoin, dan WorldID, terhadap aktivitasnya di Indonesia. Mereka juga meminta konfirmasi terhadap pengumpulan retina masyarakat Indonesia dengan imbalan uang Rp800 ribu.

1. Minta Keterangan World

Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar mengungkapkan, pihaknya sudah meminta keterangan World terkait aktivitasnya selama ini. Itu karena Komdigi hanya memberikan sertifikat PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik). Namun, pihaknya tidak mengetahui izin yang dikantongi World dari kementerian lainnya.

“Langkah kita tentunya adalah untuk kepentingan perlindungan data pribadi. Kalau itu berisiko terhadap kebocoran data, yang sedang kita dalami, seperti apa sih ketika mereka melakukan perekaman datanya ditaruh di mana. Itu yang sedang kita dalami kepada pihak-pihak itu,” kata Alexander di kantor Komdigi, belum lama ini. 

Alex menjelaskan hal ini saat ditanya apakah Komdigi akan meminta data retina dihapus jika Worldcoin terbukti melanggar. 

2. Langkah Tegas

“Kalau memang berisiko terhadap kebocoran data dan sebagainya, kita pasti akan mengambil langkah tegas untuk melindungi data-data pribadi masyarakat yang sudah mereka rekam,” ujar Alexander.

Diketahui, Worldcoin dan WorldID menjadi ramai diperbincangkan setelah melakukan aktivitas pemindaian retina di sejumlah kota di Indonesia. Hal tersebut membuat sejumlah masyarakat resah dan menyampaikan aduan kepada Komdigi untuk melihat lebih lanjut apa yang dilakukan oleh platform tersebut.

 

Menanggapi aduan tersebut, Komdigi memastikan telah membekukan izin dari World dan meminta mereka menghentikan seluruh aktivitasnya. Namun, Alexander mengungkapkan platform tersebut bukan hanya beroperasi di Indonesia, tapi juga negara lain dan juga memberikan imbalan sejumlah uang kepada mereka yang bersedia dipindai.

“Diiming-imingi duit itu bukan cuma terjadi di Indonesia, di negara lain juga terjadi. Makanya itu salah satu pertanyaan kita. Dari data mereka mengambil perekaman itu, apakah ada yang murni memang ingin dengan tujuan untuk mengamankan datanya seperti apa, atau memang semuanya murni karena diiming-imingi duit itu,” ungkapnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya