Rencana merger ini diumumkan di saat produsen mobil di Jepang tengah tertinggal dari para pesaing besar mereka dalam kendaraan listrik dan berusaha memangkas biaya serta mengejar waktu yang hilang.
Ketiga perusahaan tersebut, yang mengumumkan pada Agustus bahwa mereka akan berbagi komponen untuk kendaraan listrik (EV) seperti baterai dan bersama-sama meneliti perangkat lunak untuk kendaraan otonom, akan memproduksi sekira 8 juta kendaraan.
Pada 2023, Honda memproduksi 4 juta dan Nissan memproduksi 3,4 juta, sementara Mitsubishi Motors memproduksi lebih dari 1 juta.
Integrasi dua merek Jepang ternama ini akan menandai perombakan terbesar dalam industri otomotif global sejak Fiat Chrysler Automobiles dan PSA bergabung pada 2021 untuk menciptakan Stellantis dalam kesepakatan senilai USD52 miliar.
(Rahman Asmardika)