JAKARTA - Royal Enfield Himalayan 450 diluncurkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 bulan Juli dengan perubahan total dibandingkan pendahulunya. Perubahan desain ini membuat motor gede ini menawarkan senssai berkendara yang berbeda dari versi lama, meski masih mengusung konsep petualang.
Motor ini memiliki tenaga yang lebih garang berkat penambahan kapasitas mesin sebesar 40 cc yang dilengkapi dengan water cooling dan gearbox 6-speed. Ini menjadikan Royal Enfield Himalayan 450 mampu menaklukkan jalan ekstrem dan bisa diandalkan di segala kondisi.
Mengusung konsep petualang, torsi menjadi pemikiran utama dalam merancang motor ini. Memiliki tenaga 40 PS pada 8.000 rpm dan torsi puncak 40 Nm pada 5.500 rpm, mesin Sherpa 452 cc terbaru menghasilkan 90 persen torsinya mulai dari 3.000 rpm ke atas.
Hal ini dapat kami rasakan ketika mencoba menarik gas secara cepat pada kondisi transmisi-2 atau gigi dua. Tenaga yang dikeluarkan sangat instan yang membuat kami sempat terkejut dengan hentakannya.
Sebagai informasi, tim yang menjajal Himalayan 450 memiliki tinggi badan 165 cm dengan bobot 63 kilogram. Kendati memiliki bobot tubuh yang ringan, motor ini masih mudah dikendalikan dan tidak terasa melayang.
Bahkan, kendali yang sangat baik masih kami rasakan ketika mencoba menjajalnya di trek lurus dengan kecepatan lebih dari 120 km/jam. Pengeremannya juga sangat baik berkat penyematan ABS (Anti-lock Braking System) di depan dan belakang yang membuat kami pede saat melakukan pengereman keras.
Satu hal yang kami senangi dari Royal Enfield Himalayan 450 adalah posisi berkendaranya yang nyaman. Ketinggian setang dan posisi duduk sangat pas, meski ukuran badan kami tidak terlalu tinggi.
Hal ini didukung dengan suspensi monoshock di bagian belakang dan upside down di depan yang dapat meredam guncangan dengan baik. Kondisi ini membuat kami tidak merasa sakit punggung ketika mengendarai motor ini untuk mobilitas harian di Jakarta.
Kami tidak merasakan guncangan yang berarti ketika melibas jalanan bergelombang atau rusak pada sejumlah jalanan di Jakarta. Kenyamanan semakin terasa saat kami mencoba berkendara dengan membawa pembonceng.
Peredaman shockbreaker depan yang menggunakan Showa cartridge-type inverted fork baru, sangat sempurna. Berpadu dengan rangka baru lebih kaku dan lebih kuat, membuat performa dan stabilitas berkendara sangat baik.
Fitur yang tersemat pada Himalayan 450 juga membuat kami terkesan. Memiliki bentuk klasik bulat sempurna, tapi di dalamnya terdapat berbagai fitur inovatif bagi pengendara. Bahkan, terdapat fitur navigasi full map yang bekerja sama dengan Google Maps Platform.
Sayang, belum ada pilihan berkendara dengan motor, sehingga kerap diarahkan melalui jalan tol. Tapi, ini sangat berguna ketika berkendara di jalan pedesaan agar tak perlu repot mengeluarkan smartphone ketika berkendara.
Controller joystick di bagian kemudi tangan kiri memungkinkan pengendara mengendalikan cluster serta musik, panggilan telepon, dan pesan sebagai bagian dari konektivitas mobile. Pengendara dapat memilih antara mode berkendara Performance dan Eco, menyesuaikan respon throttle melalui ride-by-wire setup yang baru. ABS belakang dapat dimatikan untuk pengalaman berkendara off-road yang lebih menarik.
Secara keseluruhan, Royal Enfield Himalayan 450 sangat cocok digunakan untuk aktivitas harian di perkotaan karena sudah dibekali pendingin cairan. Soal harga, motor yang langsung di impor dari India ini dibanderol mulai Rp151,5 juta.
(Rahman Asmardika)