Penjualan Mobil Listrik Anjlok, Hyundai Blak-blakan Ungkap Penyebabnya 

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Sabtu 25 Mei 2024 19:26 WIB
Penjualan mobil listrik anjlok, Hyundai blak-blakan ungkap penyebabnya. (Ilustrasi/Hyundai Motors Indonesia)
Share :

JAKARTA - Penjualan mobil listrik Hyundai terkoreksi dalam sepanjang Januari-April 2024. Penjualan mobil listrik Hyundai anjlok dibandingkan tahun sebelumnya.


Ioniq 5 yang berkontribusi besar pada penjualan mobil listrik Hyundai turun pada 2024. Berdasarkan data Gaikindo merujuk penjualan wholesale (dari pabrik ke dealer), sepanjang April 2024 Ioniq 5 hanya terjual 51 unit alias turun hingga 95 persen dibandingkan April 2023 yang mencatat penjualan 716 unit. 

Pada Januari-Maret 2023 penjualan Ioniq 5 cukup tinggi. Januari mencatat penjualan 234 unit, Februari (213), dan Maret (592).

Sementara pada Januari-Maret 2024, penjualan Ioniq 5 berturut-turut sebanyak 268 pada Januari, 34 pada Februari, dan 93 pada Maret.

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, mengungkapkan penyebab anjloknya penjualan mobil listrik, termasuk pihaknya. 

Menurutnya, konsumen masih menunggu kebijakan dari pemerintah sebelum memutuskan untuk membeli mobil listrik.


Diketahui, Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) berakhir pada Desember 2023. Kemudian pemerintah juga memberikan insentif PPN DTP untuk Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai roda empat tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai bus tertentu untuk tahun anggaran 2024 pada Februari.

 

Adanya insentif untuk mobil listrik ini mampu mendongkrak penjualan.


"Dalam penjualan mobil listrik kita mengalami penurunan yang cukup dalam. Kenapa? Karena pertama kita menunggu sampai Februari bahwa peraturan pemerintahnya agak mundur sehingga customer masih wait n see," kata Soerjo di Pantai Indah Kapuk 2, Tangerang, Banten, Jumat (24/5/2024).

Selepas Februari, menurutnya, konsumen juga masih menunggu adanya insentif dari pemerintah. Ditambah dengan adanya wacana insentif untuk mobil hybrid. Karena itu, konsumen masih menunggu harga turun sebelum membeli mobil listrik.


"Sekarang customer juga masih wait n see. Kenapa? Karena di mobil listrik itu kan terakhir ada kebijakan baru untuk CBU, selain yang CKD pemberian insentif. Belum lagi muncul wacana ada pemberian insentif untuk hybrid. Jadi sekarang sifat wait n see customer nya makin nunggu ini, apakah mobil akan turun lagi dan turun lagi," tutur Soerjo.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya