Keberadaan saku di jok dan pintu mobil, plus dua cup holder di antara kursi penumpang dan driver juga membantu agar para bocah bisa mengambil sendiri minuman tanpa harus selalu minta bantuan ibu atau kakaknya. Sekalian melatih kemandirian mereka. Ditambah tempat penyimpanan di depan dan di bawah kursi penumpang yang membuat penempatan barang menjadi praktis.
Sepanjang perjalanan, kami juga merasa nyaman dengan suhu di dalam mobil, padahal, kami melakukan perjalanan di siang hari. Kami baru berangkat dari rumah pukul 9.30 WIB sehingga bisa dikatakan cuaca sedang panas panas-nya, terutama saat memasuki tol Cikampek-Palimanan. Padahal karena tidak memanfaatkan fasilitas AC Double Blower dari Xpander Cross. Cukup AC dari dashboard suhu dingin sudah menjalar sampai penumpang paling belakang.
Pulang H-2 sempat membuat khawatir akan kondisi jalanan yang diprediksi macet. Apalagi, kami berangkat hanya selisih beberapa menit dari kecelakaan antara bus dengan mobil travel yang menyebabkan 12 orang meninggal. Tapi, karena insiden terjadi di contraflow sehingga tidak terlalu menganggu posisi jalur normal.
Saat perjalanan ke Kudus, kami hanya sekali mengalami jalan tersendat yaitu di KM 42 sampai KM 56 tol Cikampek. Setelah itu perjalanan kembali lancar dengan kecepatan rata-rata 100 KM perjam. Saat tersendat di KM 42 sampai 56, saya sangat terbantu dengan fasilitas Brake Auto Hold (BAH) di mobil ini.
Jadi, saya tinggal aktifkan fitur tersebut ketika jalanan stop and go. Saat berhenti, tinggal di rem dan setelah muncul tanda di panel dashbord, kaki bisa dilepas dari pedal rem. Kecanggihan BAH adalah, Mobil tetap berhenti meski dengan posisi tuas transmisi di posisi D. Saat jalan, tinggal diinjak pedal gas dan mobil akan berjalan kembali.
Ini membuat kerja kaki menjadi lebih ringan saat jalan macet. Seperti saat tersendat di perjalanan menuju Kota Sukabumi dari Kudus. Sejak exit tol Padalarang sampai daerah Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, kendaraan lebih banyak berhenti sehingga dari exit tol Padalarangan ke SPBU Rajamandala yang hanya 20-an KM ini harus ditempuh 1,5 jam perjalanan.
Baru setelah itu rute perjalanan Rute ini kami pilih setelah menuju Rute ini saya gunakan untuk rute perjalanan Kabupaten Bandung Barat menuju Kota Sukabumi via Kabupaten Cianjur dikatakan lancar meski beberapa kali tersendat. Dalam kondisi ini Brake Auto Hold menjadi sangat dibutuhkan. Apalagi, elain Auto Hold, Xpander Cross yang saya tumpangi juga memiliki fitur Electric Parking Brake (EPB).
Sistem elektrik ini membuat pengemudi hanya cukup menekan tombol untuk mengaktifkan rem parkir, dan menariknya ke atas untuk melepaskannya. Di luar dua area tersebut, perjalanan relatif lancar membuat laju kecepatan mobil stabil. Tapi, karena alasan keselamatan dan regulasi, saya tidak terlalu mau menggeber kecepatan. Rata rata kecepatan selama di tol berada pada kisaran angka 100 km perjam dan paling tinggi 120 km/jam.
Dengan kecepatan yang stabil membuat konsumsi bbm juga menjadi lebih hemat. Dalam kondisi lancar, dengan kecepatan 100-120 perjam konsumsi bbm terbaik berada di angka 20-21 km perliter. Seperti di Cikampek, atau Cipali. Angka ini bisa dikatakan lebih hemat dibandingkan dengan mobil sekelasnya. Bahkan menyamaia mobil LCGC.