JAKARTA – Samsung telah meluncurkan smartphone Galaxy S24 Series dalam tiga model, yaitu Galaxy S24, Galaxy S24+, dan Galaxy S24 Ultra. Ketiga model ini memiliki peningkatan spesifikasi yang cukup signifikan dibandingkan pendahulunya, dan dukungan dari fitur artificial intelligence (AI) dari Galaxy AI.
Terdapat beberapa perbedaan spesifikasi antara model Galaxy S24 dan Galaxy S24+, dengan Galaxy S24 Ultra, yang lebih tinggi. Salah satu yang paling banyak disorot adalah perbedaan pada chipset yang digunakan pada ketiga model Galaxy S24 Series ini.
Seperti yang telah dikonfirmasi, Galaxy S24 dan S24+ menggunakan chipset Exynos 2400, sementara model Galaxy S24 Ultra mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3.
Terkait perbedaan penggunaan chipset ini, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus mengatakan bahwa hal ini dipengaruhi oleh dua hal, yaitu suplai dan pilihan bagi pengguna.
Dengan adanya diversifikasi chipset ini, Samsung berharap tidak terjadi kelangkaan chipset bagi Galaxy S24 Series, baik model Ultra, S24, atau S24 +.
Sementara alasan kedua adalah untuk memberi konsumen pilihan chipset yang diiginkan.
“Saat Galaxy S21 keluar mengunakan Exynos, konsumen Indonesia meminta (chipset) Snapdragon. Saat S22 kita keluarkan dengan Snapdragon, konsumen Indonesia meminta Exynos. Kali ini kita hadirkan dua-duanya, konsumen bisa memilih,” jelas Verry pada Samsung Next Galaxy Hands On di Jakarta, Kamis, (18/1/2024).
Verry memastikan bahwa kedua chipset ini akan dapat memberikan performa yang akan memuaskan konsumen Galaxy S24 Series.
“Jadi tidak usah khawatir untuk S24 Series, baik yang S24, S24+, dan S24 Ultra pasti performanya sudah lulus uji,” kata Verry.
(Rahman Asmardika)