JAKARTA - Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh American Automobile Association (AAA) dan University of North Carolina, ratusan ribu nyawa dapat diselamatkan dan puluhan juta kecelakaan dapat dicegah berkat adanya Advanced Driver Assistance Systems (ADAS).
Melansir Edmunds, Selasa (18/9/2023), Manfaat potensial dari alat bantu mengemudi ini dinilai sangat efektif. Menurut laporan, teknologi ADAS saat ini dapat meredam sekitar 14 juta risiko kecelakaan dan 37 juta kejadian kecelakaan dalam rentang 30 tahun, dari 2021 hingga 2050.
Tak hanya itu, laporan tersebut juga memperkirakan bahwa teknologi ADAS akan mencegah sekitar 250.000 kematian selama 30 tahun kedepan.
Teknologi ADAS merupakan alat bantu pengemudi aktif. Dimana, teknologi ini akan mengambil alih pengemudi untuk melakukan pengereman darurat secara otomatis, cruise control adaptif, dan peringatan tabrakan.
Salah satu perwakilan AAA, Robert Sinclair, menjelaskan bahwa teknologi ADAS tidak perlu diragukan lagi untuk membantu mencegah atau mengurangi tingkat keparahan kecelakaan dalam berbagai situasi.
Namun, masih terdapat beberapa kekurangan dalam sistem ini. Laporan yang diberikan oleh AAA menunjukkan bahwasannya sistem ini masih memerlukan pengembangan teknologi yang lebih baik.
Sistem ini tidak mampu untuk mendeteksi pejalan kaki di malam hari. Bahkan, tingkat kegagalan deteksi pejalan kaki pada malam hari mencapai 100%.
Pada saat dilakukan simulasi, tidak ada satu pun kendaraan yang bereaksi terhadap pejalan kaki dewasa.
“Mungkin yang paling kurang adalah sistem deteksi pejalan kaki di malam hari, ketika kamera tidak dapat melihat pejalan kaki karena cahaya rendah," ujar Sinclair
Pada akhir laporan, Sinclair menjelaskan beberapa hal untuk pengemudi mobil yang menggunakan teknologi ADAS didalamnya.
“Manfaat keamanan maksimal dari ADAS tak akan terwujud, kecuali pengguna memahami betul teknologi ADAS dan dapat mengoperasikannya dengan benar," kata Robert.
"ADAS terus berusaha untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa dari waktu ke waktu. Namun sayangnya, banyak faktor yang tidak dapat sistem ini selamatkan, seperti pengemudi dalam pengaruh alkohol, menerobos lampu merah, melaju sangat kencang, dan tidak memakai sabuk pengaman. Oleh karena itu, kami menyarankan seluruh pengemudi agar tetap waspada dan bertanggung jawab,” tandasnya.
Alvitho Devano
(Imantoko Kurniadi)