JAKARTA - Truk listrik Shacman diam-diam ternyata sudah beroperasi di Indonesia cukup lama.
Mohammad Rosyid Setiadi, General Manager PT Motor Sights Internasional saat peresmian distributor baru truk Sachman di Indonesia, Motor Sight International, mengatakan total ada dua truk listrik heavy duty Shacman yang digunakan di Indonesia Morowali Industrial Park.
"Dua truk listrik itu sudah beroperasi sejak 2020 untuk mengangkut batubara. Truk listrik itu dikasih gratis oleh Shacman karena memang sudah banyak truk mereka beroperasi di sana," jelas Rosyid, belum lama ini.
Dia mengatakan sejauh ini penggunaan truk listrik Shacman itu sama sekali tidak ada masalah. Apalagi rute yang dijalankan merupakan rute harian yang sudah tergambar kondisi dan penggunaan baterainya.
“Sejauh ini tidak ada masalah, penggunaannya untuk mengangkut batu bara dari tambang ke pabrik. Jalannya juga sudah bagus, dan muatannya juga cukup ringan, karena batu bara kan tidak seberat nikel yang masih campur batu,” ujarnya.
Ke depannya dia malah mengatakan Motor Sight International ingin menjajaki hadirnya truk listrik light duty.
Dia meyakini truk listrik jenis light duty sangat cocok untuk bisnis logistik seiring dengan kondisi jalan di Indonesia yang makin membaik, hanya saja kendaraan komersial itu masih menggunakan setir kiri.
"Kita sedang kembangkan setir kanan dan minta divisi riset untuk membuatnya. Setidaknya buat narik market," terangnya.
Diharapkan truk listrik light duty itu akan bisa sampai di Indonesia pada 2025-2026. Rosyid juga berharap agar truk listrik light duty itu bisa diproduksi lokal di Indonesia.
"Harganya berapa? Belum," katanya singkat.
Berdasarkan penelusuran MNC Portal Indonesia, truk listrik light duty dari Shacman adalah Shacman XSX1040EV5. Truk listrik berwarna hijau itu dilengkapi baterai LFP yang bisa menggelontorkan tenaga sebesar 62 daya kuda.
Baterai itu sendiri merupakan produksi lokal China yakni buatan Shenzhen Wo Tema Battery Co Ltd.
Truk listrik light duty itu sendiri dikhususkan untuk keperluan logistik. Kecepatan maksimalnya saja hanya 80 kilometer per jam.
(Imantoko Kurniadi)