JAKARTA – ChatGPT merupakan bagian dari OpenAI yang kemampuannya tidak bisa diremehkan. Chatbot ini mampu membuat tulisan, menjawab pertanyaan, dan tugas-tugas lainnya dengan pengkodean. Bahkan setelah dievaluasi oleh karyawan Amazon, ChatGPT ini juga mampu untuk menghasilkan materi, menangani pertanyaan strategi perusahaan, dan menjawab pertanyaan layanan pelanggan dengan baik.
Sebuah studi dari University of Oxford pada tahun 2013 menemukan bahwa dalam 20 tahun ke depan, AI dapat menggantikan 47% pekerjaan di Amerika Serikat, proyeksi tersebut tampaknya salah. Menurut laporan Goldman Sachs baru-baru ini, 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia dapat terdampak oleh perangkat AI generatif, yang dapat menyebabkan "gangguan yang signifikan" di pasar tenaga kerja.
Mengutip dari Insider, Jumat (8/9/2023), Anu Madgavkar, seorang mitra di McKinsey Global Institute, mengungkapkan bahwa penilaian manusia harus digunakan dengan teknologi ini untuk mencegah bias dan kesalahan. Hal ini disebabkan masih ditemukannya kesalahan hasil atau informasi dalam penggunaan ChatGPT. Maka dari itu, ChatGPT dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, bukan sebagai pengganti.
Berdasarkan sumber-sumber dan para ahli, ini 10 daftar pekerjaan yang berisiko digantikan oleh AI.
1. Pekerjaan Teknologi (Pembuat kode, pemrogram komputer, insinyur perangkat lunak, analis data)
Pekerjaan teknologi seperti pengembang perangkat lunak, pengembang web, pemrogram komputer, pembuat kode, dan ilmuwan data memiliki risiko terbesar untuk digantikan oleh AI. Ini disebabkan AI seperti ChatGPT mampu dalam menghitung angka dengan akurasi yang relatif tinggi.
Seorang peneliti senior di Brookings Institue, Mark Muro, mengungkapkan sebuah fakta bahwa teknologi seperti ChatGPT dapat membuat kode lebih cepat dibandingkan dengan manusia dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih sedikit orang. Tetapi Oded Netzer, seorang professor dari Columbia Business School berpikir sebaliknya. AI ini dapat membantu para pembuat kode bukan untuk menggantikan mereka.
2. Pekerjaan Media (periklanan, pembuatan konten, penulisan teknis, jurnalisme)
Pekerjaan media dapat terpengaruh oleh ChatGPT maupun bentuk AI serupa. Hal ini dikarenakan AI mampu membaca, menulis, dan memahami data berbasis teks dengan baik dan akan lebih ditingkatkan lagi oleh teknologi AI generatif.
Adapun industri media yang sudah bereksperimen dengan konten hasil AI yang dapat menulis hingga lusinan artikel ataupun konten berupa kuis dan panduan perjalanan. Namun, tetap saja manusia dibutuhkan dalam hal pengoreksian. Sebuah pekerjaan yang menghasilkan sebuah konten tidak bisa diotomatisasi karena akan membutuhkan penilaian manusia.
3. Pekerjaan industri hukum (paralegal, asisten hukum)
Seperti halnya peran media, pekerjaan di industri hukum seperti paralegal dan asisten hukum bertanggung jawab untuk mengonsumsi informasi dalam jumlah besar, mensintesis apa yang mereka pelajari, kemudian membuatnya dapat dicerna melalui ringkasan hukum atau opini.
Peran yang berorientasi pada bahasa seperti ini rentan terhadap otomatisasi. AI tidak akan sepenuhnya dapat mengotomatisasi pekerjaan ini karena membutuhkan penilaian manusia untuk memahami apa yang diinginkan oleh klien atau pemberi kerja.
4. Analis riset pasar
AI pandai menganalisis data dan memprediksi hasil, hal ini menjadi rentan terhadap perubahan yang digerakkan oleh AI. Tugas seorang analis riset pasar adalah memperoleh data, mengidentifikasi tren dalam data, dan menerapkan apa yang mereka temukan untuk merancang strategi pemasaran yang efektif atau memilih lokasi terbaik untuk iklan. Sekarang setelah AI dikembangkan, dapat dilihat bahwa AI dapat menangani beberapa situasi tersebut.
5. Guru
Menurut Pengcheng Shi, asisten dekan di departemen komputasi dan ilmu informasi di Rochester Institute of Technology, para guru juga harus mempertimbangkan masa depan pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan para guru di seluruh negeri khawatir tentang siswa yang menggunakan ChatGPT untuk menyontek dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun memiliki bug dan ketidakakuratan dalam hal pengetahuan, hal ini dapat dengan mudah diperbaiki. Pada dasarnya, ini akan bekerja jika ChatGPT dilatih.
Namun Shannon Ahern, seorang guru matematika dan sains sekolah menengah yang menggunakan ChatGPT untuk melakukan hal-hal seperti perencanaan pelajaran, mengatakan kepada Insider bahwa dia tidak khawatir dia akan digantikan oleh teknologi ini. Menurutnya, akan selalu ada kebutuhan antara hubungan manusia yang datang dengan instruksi secara langsung.
6. Pekerjaan keuangan (Analis keuangan, penasihat keuangan pribadi)
AI dapat mengenali pola pasar, menyoroti investasi mana dalam portofolio yang berkinerja lebih baik dan lebih buruk, dan mengomunikasikan semua informasi tersebut saat digunakan, misalnya, oleh lembaga keuangan untuk meramalkan bauran investasi yang lebih baik.
Analis riset pasar, analis keuangan, penasihat keuangan pribadi, dan pekerjaan lain di bidang keuangan pribadi yang membutuhkan manipulasi data numerik dalam jumlah besar dapat terpengaruh oleh AI karena pekerjaan yang dapat diotomatisasi.
7. Trader
Para ahli mengatakan bahwa ChatGPT dapat mengubah pekerjaan di berbagai industri, mulai dari perdagangan hingga perbankan investasi. ChatGPT akan mengotomatiskan tugas-tugas tertentu yang dilakukan oleh para pekerja pengetahuan saat ini sehingga mereka bisa fokus pada tugas-tugas yang bernilai lebih tinggi.
Di sebuah bank investasi, orang-orang dipekerjakan setelah lulus kuliah, dan menghabiskan dua, tiga tahun untuk bekerja seperti robot dan melakukan pemodelan Excel, Namun AI juga dapat melakukan hal tersebut.
8. Desainer grafis
Dalam sebuah tulisan yang muncul di Harvard Business Review edisi Desember, tiga akademisi menyoroti DALL-E, alat AI yang dapat membuat gambar dalam hitungan detik. Ini menjadikan potensi pekerja industri desain grafis terancam.
AI seperti ChatGPT sebenarnya dapat membantu para pekerja di industri kreatif seperti seni dan desain grafis untuk menghasilkan karya yang lebih berkualitas. Hal ini bisa berdampak pada upah yang lebih rendah bagi para pekerja bidang ini.
9. Akuntan
Meskipun kebanyakan orang menganggap akuntansi sebagai pekerjaan yang stabil, bahkan mereka yang bekerja di bidang ini pun bisa menghadapi ancaman AI. Menurut Brett Caraway, profesor di Institut Komunikasi, Budaya, Informasi, dan Teknologi Universitas Toronto, "teknologi belum membuat semua orang menganggur, tetapi teknologi membuat beberapa orang menganggur."
Caraway memperingatkan bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu, seperti tenaga kerja intelektual, mungkin akan terancam. Ini dapat mencakup akuntan dan pengacara. Akan menarik untuk mengamati dengan tepat seberapa tidak menyenangkan dan mengganggu hal ini terhadap pekerjaan dan politik mengingat ini adalah sesuatu yang baru.
10. Agen layanan pelanggan
Anda mungkin pernah berurusan dengan robot yang menerima panggilan layanan pelanggan atau obrolan online. Pola ini mungkin akan terus berlanjut berkat ChatGPT dan teknologi terkait. Pada tahun 2027, 25% perusahaan akan menggunakan chatbot sebagai saluran layanan pelanggan utama mereka, menurut prediksi jajak pendapat Gartner dari tahun 2022. (Taja Aurora Bianca)
(Saliki Dwi Saputra )