KAPAL selam penjelajah Titanic milik OceanGate ditmukan hancur di dasar laut dan menewaskan semua penumpangannya. Diduga, kapal selam tersebut hancur lantaran tekanan air yang kuat dan lambung kapal yang tidak kuat menahan tekanan tersebut.
Kejadian ini tentu saja menjadi berita duka bagi mereka yang ditinggalkan. Meski demikian, di balik duka tersebut ternyata ada pihak yang diuntungkan loh.
Meskipun kedengarannya tidak wajar, sebuah game horor di Steam mendapatkan keuntungan karena jalan ceritanya yang mirip dengan tragedi Kapal selam Titanic.
Adalah Iron Lung, sebuah game indie 2022 yang dikembangkan oleh David Szymanski, di mana pemain mengontrol seorang narapidana yang dikirim dalam misi menjelajahi lautan darah yang luas dan sunyi untuk mengumpulkan sumber daya. Game ini pun menjadi mimpi buruk bagi orang-orang dengan claustrophobia dan thalassophobia, ketakutan akan ruangan tertutup dan air yang besar.
Pikiran terjebak di ruang yang relatif kecil di bawah air dan berjuang untuk mendapatkan oksigen dengan beberapa orang lain adalah sesuatu yang tidak ingin dialami sendiri oleh siapa pun.
Tidak mengherankan, jika masalah kapal selam yang hilang tersebut kemudian menjadi daya tarik bagi orang-orang yang kemudian dialihkan pada game Iron Lung untuk mensimulasikan peristiwa tragis tersebut.
Paralel antara tragedi kehidupan nyata dan game simulasi ini semakin menakutkan, karena kapal selam OceanGate disebut dikendalikan oleh pengontrol game murah yang biasa digunakan untuk bermain konsol game.
Menanggapi lonjakan penjualan, pengembang Iron Lung, David Szymanski, mengunggah tangkapan layar grafik permainan, dengan mengatakan, "ini terasa sangat salah."
"Saya menjadikan Iron Lung hal paling mengerikan yang dapat saya pikirkan, dan mengetahui orang-orang nyata berada dalam situasi itu saat ini cukup mengerikan, bahkan jika itu adalah keputusan mereka sendiri," kata dia dalam unggahannya di Twitter seperti dilansir dari IGN.
Dalam situasi sebenarnya, terbukti bahwa penumpang kapal selam Titanic sempat terkunci di dalam kapal selam, menambah kemiripan yang sudah mengerikan dengan permainan di mana para pemain menemukan diri mereka terjebak di kapal selam tanpa sarana untuk melarikan diri.
Szymanski mengatakan dia menggunakan skenario buatan yang melibatkan sub untuk membuat game tanpa mengambil ide dari situasi kehidupan nyata. Pencipta game indie ini juga mengakui bahwa meskipun ia mendapat keuntungan karena situasi tersebut, tapi sungguh tragis dan mengecewakan bagi siapa pun yang mengalami nasib seperti itu.
(Martin Bagya Kertiyasa)