Youtube Kembali Izinkan Video Hoax Pilpres Amerika Beredar

Wahyu Sibarani, Jurnalis
Senin 05 Juni 2023 15:16 WIB
Ilustrasi Youtube. (Foto: Shutterstock)
Share :

VIDEO hoax terkait dengan pemilihan presiden Amerika Serikat memang sudah diblok oleh Youtube. Pasalnya, setelah pemilu tersebut selesai, video-video klaim palsu yang menolak kemenangan Joe Biden bermunculan di YouTube.

Saat itu Google, selaku pemilik YouTube langsung bertindak dengan menghapus seluruh video-video klaim palsu tersebut. Langkah itu juga dilakukan guna merespons kritik yang diarahkan ke YouTube. Platform tersebut dianggap tidak berbuat banyak dalam memerangi disinformasi pemilu presiden Amerika Serikat.

Uniknya, setelah enam bulan pemilu presiden Amerika Serikat usai, YouTube justru melakukan langkah sebaliknya. Mereka kini mencabut peraturan tersebut dan mengembalikan lagi vide-video itu ke YouTube.

Dikutip Los Angeles Times, langkah itu menurut YouTube merupakan upaya untuk melindungi kebebasan berpendapat serta menjaga budaya diskusi yang terbuka dalam segala bidang. Termasuk gagasan-gagasan politik kontroversial yang tidak berdasar dan hanya asumsi belaka seperti pemilu presiden Amerika Serikat tahun lalu.

"Dalam suasana seperti sekarang, kami menemukan fakta bahwa tindakan menghapus konten memang bisa mengurangi informasi yang salah. Hanya saja ini dapat menimbulkan efek lain yang tidak diinginkan karena membatasi diskusi politik yang harusnya terjadi tanpa kekerasan di dunia maya dan dunia nyata," jelas YouTube lewat blog resmi mereka.

Meski melakukan kebijakan baru, YouTube justru tetap berjanji akan menerapkan upaya yang sama untuk pemilihan presiden Amerika Serikat di 2024. Mereka berjanji akan tetap membredel konten video yang mencoba menipu pemilih dalam pemilihan 2024 mendatang. Pasalnya menurut YouTube aturan terhadap misinformasi pemilu tetap tidak berubah.

Pengamat politik dari Northeastern University, John Wihbey mengkritik keputusan YouTube yang mengizinkan video-video klaim palsu pemilu presiden Amerika Serikat 2022 kembali beredar. Hal itu justru akan membuat polarisasi di masyarakat Amerika Serikat kembali terbelah.

"Tidak butuh jadi orang jenius untuk membuat sebuah video klaim palsu dan mengatakan pemilu yang kemarin terjadi sangat tidak layak dipercaya," jelas John Wihbey.

Selain itu dia juga tidak yakin apakah tim moderasi YouTube mampu memberikan batasan yang jelas antara video klaim palsu dengan yang tidak palsu. "Tim moderasi benar-benar berada di ujung tanduk karena harus mendapatkan batasan yang jelas," jelasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya