LIBUR Lebaran memang sudah berakhir, banyak orang sudah memulai aktivitas pekerjaannya kembali. Libur lebaran kali ini pun bisa berjalan dengan lancar banyak pihak yang terlihat, termasuk para operator telekomunikasi.
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) mencatat, pada periode libur Lebaran 2023 ini peningkatan lalu lintas data pelanggan tertinggi terjadi pada malam takbiran yang melonjak 25% dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Indosat telah mempersiapkan diri menghadapi periode libur Lebaran tahun ini dengan meningkatkan kapasitas, pengawasan intensif melalui command center fisik di kantor pusat dan regional, serta dukungan pelayanan pelanggan yang prima. Sebagai tambahan, kualitas layanan telekomunikasi dasar lainnya seperti telepon dan SMS tetap terjaga di level tertinggi.
"Tingginya kenaikan trafik data membuktikan bahwa pelanggan menikmati jaringan terintegrasi Indosat yang memberikan jangkauan lebih luas, kualitas layanan indoor yang lebih baik, serta pengalaman internet yang lebih cepat,” kata SVP Head of Network Operations Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio.
Dalam periode libur Lebaran tahun ini, pemakaian aplikasi media sosial mengalami kenaikan sebesar 45%, messaging dan video call naik 28%, mobile gaming naik 14%, serta streaming video dan musik naik 10% dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
Tercatat pelanggan Indosat paling banyak mengakses aplikasi TikTok, WhatsApp, Youtube, Instagram, dan Facebook saat mengisi waktu mudik dan liburnya, termasuk penggunaan aplikasi permainan daring seperti Mobile Legend, Free Fire, dan PUBG.
Indosat turut mencatatkan kenaikan lalu lintas data sebesar 15% di masa libur Lebaran dibandingkan dengan hari normal tahun ini. Lonjakan trafik data yang signifikan ada di kota tujuan dan rute mudik di Pulau Jawa seperti Tasikmalaya, Cirebon, Sukabumi, Tegal, Serang, Solo, Purwokerto, Purwakarta, Banjarnegara, Cianjur, Madura, Bandung, Pati, dan Tuban.
Trafik data juga tercatat naik cukup tinggi di beberapa kota lainnya di luar Pulau Jawa, diantaranya di Metro-Kota Bumi, Baturaja, Bandar Lampung, Bone, Sampit, dan Pare-pare.
Senada, Telkomsel selama momen Ramadan dan Idul Fitri 1444 H mencatat pertumbuhan trafik broadband mencapai 11,7 persen dibanding rerata hari biasa 2023 atau 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk layanan pesan singkat (SMS) tumbuh sekira 14,1 persen, sedangkan trafik layanan panggilan suara (voice call) mengalami penurunan sebesar 20 persen dibandingkan hari biasa.
Telkomsel mencatat peningkatan aktivitas digital yang mencakup akses layanan komunikasi, seperti instant messaging dan video conference yang tumbuh mencapai 5,5 persen, serta akses gim mobile yang melonjak hingga 15,2 persen.
Untuk layanan digital yang mengalami pertumbuhan trafik tertinggi dikontribusi dari akses pelanggan ke layanan aplikasi instant messaging WhatsApp yang melonjak hingga 40,3 persen, aplikasi media sosial seperti TikTok sekira 28,5 persen, SnackVideo yang mencapai 23,4 persen, Instagram yang naik mencapai 14,2 persen, serta layanan streaming video YouTube yang meningkat hingga 12 persen.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, selama Bulan Suci Ramadan hingga momen puncaknya pada Idulfitri, Telkomsel terus berupaya melampaui ekspektasi pelanggan dengan membuka lebih banyak peluang.
"Secara keseluruhan kami telah mengantisipasi lonjakan trafik layanan broadband melalui optimalisasi infrastruktur jaringan berteknologi terdepan serta menjamin ketersediaan produk dan layanan digital unggulan,” kata dia.
Adapun 5 wilayah yang mengalami peningkatan trafik broadband tertinggi, antara lain di wilayah operasional Kabupaten Cilacap yang tumbuh 58,8 persen, Kabupaten Ciamis sekira 58,4 persen, Kabupaten Tasikmalaya mencapai 54,9 persen, Kabupaten Garut tumbuh 54,4 persen, dan Kabupaten Langkat di Provinsi Sumatera Utara hingga 38,7 persen.
Secara keseluruhan, Telkomsel telah melakukan optimalisasi jaringan di seluruh Indonesia dengan melakukan optimalisasi kualitas, kapasitas, serta pemutakhiran teknologi jaringan yang difokuskan pada 490 Point of Interest (POI) di berbagai wilayah Indonesia.
(Martin Bagya Kertiyasa)