Benarkah Tertawa Berlebihan Bisa Menyebabkan Kematian? Cek Faktanya!

Anjasman Situmorang, Jurnalis
Rabu 29 Maret 2023 13:00 WIB
Benarkah Tertawa Berlebihan Bisa Menyebabkan Kematian? Cek Faktanya!
Share :

Tertawa merupakan reaksi tubuh ketika mendengar, melihat, atau merasakan hal yang lucu. Dalam beberapa kasus, manusia bisa tertawa sampai terbahak-bahak bahkan dalam waktu yang cukup lama.

Ada asumsi yang menyebutkan bahwa tertawa yang dilakukan terus menerus tanpa henti bisa menyebabkan kematian pada manusia. Lantas, apakah hal ini benar?

Kemungkinannya tetap ada, namun jarang terjadi. Seperti dikutip dari Mental Floss, tertawa bisa memperburuk kondisi sebelumnya pada manusia yang pada ujungnya bisa membunuh manusia.

Sebuah kasus yang terjadi tahun 1975 lalu di Inggris sempat menjadi perbincangan publik. Seorang tukang batu berusia 50 tahun bernama Alex Mitchel sedang menonton serial televisi komedi favoritnya. Mitchell kemudian mulai tertawa dengan keras.

Dia terus tertawa bersama istrinya Nessie dan terus berlanjut hingga kira-kira 25 menit. Akhirnya dengan satu tawa klimaks, Mitchell langsung tergeletak di kursinya dan meninggal dunia.

Gizmodo tahun 2019 lalu pernah mengajukan pertanyaan kepada sejumlah dokter termasuk asisten profesor kardiologi Duke University School of Medicine, Jorge Antonio Gutierrez. Sebagian besar dokter menolak gagasan bahwa seseorang bisa mati karena tawa namun dengan beberapa catatan.

“Tertawa dapat meningkatkan tekanan intratoraks Anda, dan jika Anda memiliki aneurisma aorta, tekanan itu dapat diteruskan ke sistem pembuluh darah Anda, dan itu bisa pecah,” kata Gutierrez.

Gutierrez mengatakan bahwa ia hanya mengetahui satu kasus kematian karena tertawa yang telah dilaporkan dalam literatur medis.

Peristiwa itu dialami oleh seorang wanita berusia 50 tahun yang sedang menjalani pengobatan sehingga berdampak kepada detak jantung tidak teratur. Ketawa yang berkepanjangan menyebabkan aritmia yang fatal.

Secara teori, tertawa juga bisa memicu disfungsi tubuh lainnya. Pita suara macet dan menghalangi aliran oksigen. Tertawa juga berpotensi menyebabkan seseorang menyedot makanan masuk ke trakea.

Ada pula gangguan jaringan ikat seperti sindrom Ehlers-Danlos dan dapat memicu lonjakan tekanan darah. Namun perlu dicatat, semua hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh tertawa. Tawa berlebihan hanya berpotensi memperburuk kondisi menjadi sesuatu yang fatal.

Dalam kasus Mitchell di atas, belakangan ia diketahui menderita Long QT Syndrome, kelainan pada sistem kelistrikan jantung. Kondisi itu turun ke cucunya, Lisa yang didiagnosis menderita penyakit yang sama tahun 2012.

(DRA)

(Andera Wiyakintra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya