Sudah Rugi Besar, Elon Musk Tawarkan Karyawan Beli Saham Twitter

Tangguh Yudha, Jurnalis
Rabu 29 Maret 2023 03:29 WIB
Ilustrasi Twitter. (Foto: Shutterstock)
Share :

GUNA membeli Twitter, kala itu Elon Musk harus merogoh kocek USD44 miliar atau Rp 683 triliun. Sebagai pebisnis, tentu saja Elon Musk berharap value Twitter bisa meningkat dan mendatangkan cuan.

Oleh karena itu, dia pun menerapkan banyak kebijakan dari mulai layoff atau pemecatan hingga kebijakan pembelian Twitter Blue. Sayangnya, semua itu tidak bisa menyelamatkan harga Twitter yang semakin merosot.

Nyatanya, valuasi harga Twitter di pasar saham kini hanya di angka USD20 miliar atau setara Rp301 triliun. Seperti dilansir dari IFL Science, Elon Musk memberitahu karyawan bahwa Twitter saat ini sedang berada di jalur "kebalikan startup".

Meski demikian, ia masih percaya bahwa harga Twitter bisa meroket hingga 250 miliar atau setara Rp3,7 kuadriliun di masa mendatang. Hal ini diungkapkan Elon Musk lewat sebuah memo di email, sayangnya memo tersebut kemudian bocor.

Memo yang diberikan Elon Musk pertama kali bocor ke Platformer and The Information. Di sini Elon Musk menawarkan hibah saham kepada karyawannya meskipun sebenarnya ini kurang fleksibel karena hanya dapat dijual pada waktu tertentu.

Hibah sendiri biasanya digunakan untuk memberi insentif kepada pekerja agar meningkatkan nilai perusahaan. Harga hibah umumnya ditetapkan pada harga pasar saham pada saat hibah ditawarkan kepada karyawan.

Elon Musk memberi tahu karyawan bahwa mereka dapat dijual dengan harga "berdasarkan penilaian pihak ketiga", maka diketahui bahwa harga perusahaan sekarang bernilai separuhnya dari harga beli yang menunjukan kerugian yang sangat besar.

Musk telah berfokus pada Twitter Blue sebagai sumber pendapatan dari ketergantungan sebelumnya pada pendapatan iklan. Pada Januari 2023, sekitar 290.000 orang diperkirakan telah mendaftar untuk langganan Twitter blue USD8 per bulan.

Menurut sebuah perkiraan, layanan ini menghasilkan sekitar USD27,8 juta per tahun, jauh dari USD1 miliar per tahun yang harus dilakukan Musk sebagai pembayaran bunga atas pinjamannya yang digunakan untuk membeli perusahaan tersebut.

Sebelum di tangan Elon Musk, perusahaan menghasilkan sebagian besar pendapatannya melalui iklan. Pada Q4-2021, USD1,41 miliar dari USD1,57 miliar pendapatannya dihasilkan dengan cara ini.

Menurut laporan Wall Street Journal, pendapatan perusahaan turun sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu. Musk terus maju dengan upayanya untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar dengan strateginya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya