Menurut Aan, diperkirakan akan terjadi lonjakan penggunaan ruas jalan tol pada saat mudik. Berdasarkan pengamatan pada akhir pekan pada saat jam padat ada sekitar 67 ribu sampai 73 ribu kendaraan dalam satu hari melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Perkiraan Jasa Marga kemungkinan ada peningkatan 10 persen atau sekitar 199 ribu kendaraan pada puncak arus dan yang mudik 187 ribu kendaraan.
“Artinya pada tanggal 28 dan 29 April, kendaraan di tol sekitar 197 ribu sampai dengan 199 ribu kendaraan,” kata Aan.
Ia menyebutkan, Polri melakukan intervensi berupa diskresi kepolisian untuk mencegah terjadinya kemacetan berupa penambahan kapasitas jalan dengan memberlakukan skema melawan arus (contra flow) maupun sistem satu arah. Selain itu, Polri juga membuka jalur timur seluas-luasnya dari empat jalur menjadi delapan jalur.
Terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyebutkan, pada saat terjadi penumpukan kendaraan akan diterapkan satu arah, dan ganjil genap.
Kendaraan yang pada saat berangkat berpelat ganjil saat berangkat ditanggal genap akan dikeluarkan dari jalur, tidak bisa masuk.
“Sampai sekarang belum ada penilangan, sampai sekarang belum ada info penilangan makanya diarahkan ke jalur nasional,” kata Gatot.
(Salman Mardira)