SAN FRANCISCO - Beberapa negara sebelumnya dikabarkan menyiapkan misi luar angkasa ke Mars. Salah satu dari negara ini ialah Uni Emirat Arab (UEA) yang bersiap meluncurkan misi ke Planet Merah pada 14 Juli 2020.
Dikutip iNews, Uni Emirat Arab akan membuat sejarah dengan menjadi negara Arab pertama yang meluncurkan pesawat luar angkasa ke Mars. Misi Emirates Mars ini dikenal sebagai Hope Mars Mission.
Hope Mars Mission dijadwalkan memasuki orbit sekitar Planet Merah pada Februari 2021. Misi akan mengumpulkan data mengenai atmosfer Mars, termasuk melihat hubungan antara lapisan atas dan bawah dari atmosfer.
Hope memiliki berat 1.500 kg, termasuk bahan bakar dan panjangnya kurang dari 3 meter, sehingga membuat pesawat luar angkasa ini seukuran SUV kecil. Hope dilengkapi dengan tiga sayap panel surya untuk memberikan daya untuk mengisi baterai, berjalan dengan total hanya 477 watt.
Mencapai Mars adalah tantangan utama bagi badan antariksa mana pun, terutama saat mencoba sampai di sana untuk pertama kalinya. “Ini adalah target yang sangat kecil untuk memasuki orbit Mars. Itu setara dengan pemanah yang mencapai target 21 milimeter 1 km jauhnya. Jadi, ini bukan untuk orang yang lemah hati,” kata Manajer Program Pete Withnell.
Uni Emirat Arab rupanya tidak takut misi ke Mars gagal. Menurut Project Lead untuk misi Hope Omran Sharaf, jika pesawat luar angkasa itu gagal mencapai orbit, misi masih layak untuk diupayakan.
“Ini tantangan besar. Itu berisiko. Tapi, ini bukan tentang mencapai di sana. Untuk Emirat, ini lebih tentang perjalanan dan dampaknya. Mencapai ada satu tujuan. Tapi, itu tidak berarti misi telah gagal jika kita tidak berhasil ke sana,” ujarnya.
Tujuan Hope adalah untuk mengumpulkan data tentang atmosfer Mars. Pesawat dapat melihat atmosfer atas dan bawah, serta bagaimana keduanya dapat berinteraksi atau berubah selama musim.
“Misi ini saling melengkapi dengan yang lain. Sebelum misi Mars, orbitnya sebagian besar terkunci pada waktu setempat, sehingga mereka menangkap pemahaman tentang atmosfer Mars yang lebih rendah pada waktu misi tertentu. Dan, misi lain juga melihat pelarian atmosfer," kata Minister of State for Advanced Science UEA Sarah Al Amiri.
(Ahmad Luthfi)