Baca juga: Tatap Layar Ponsel Terlalu Lama Ubah Struktur Otak?
Selanjutnya Pratama juga menyoroti terkait pembukaan application programming interface (API) secara luas yang dilakukan oleh perusahaan dan perbankan. Pembukaan API secara luas bisa mengakibatkan terbukanya informasi sensitif perusahaan. Selain itu, penjahat siber dapat memanfaatkan kerentanan API untuk mencuri data dan informasi pengenal pribadi. Masalah ini dapat menurunkan reputasi dan anjloknya finansial perusahaan.
“Kejadian paling populer di tahun 2018 adalah masalah keamanan yang menimpa Facebook. Peretas melakukan permintaan sistem API Facebook, yang memungkinkan aplikasi berkomunikasi dengan platform untuk mendapatkan lebih banyak informasi pengguna. Akibatnya peretas berhasil mengambil alih sekitar 50 juta akun penggunanya. Hal ini mengakibatkan anjloknya saham Facebook,” tuturnya.
“Bukan tidak mungkin pada tahun 2019, kejadian serupa akan terjadi kembali pada perusahaan-perusahaan besar yang berbeda. Artinya faktor keamanan siber sudah dominan berpengaruh pada praktek ekonomi saat ini,” jelas pria asal Cepu jawa Tengah ini.