JAKARTA - Mudik Lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bagi yang menggunakan jalur darat, biasanya menempuh perjalanan panjang dan harus menghadapi berbagai tantangan.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menyampaikan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang sepanjang arus mudik.
Tingginya angka pergerakan tersebut membuat banyak orang harus memiliki persiapan matang. Founder Jakarta Defensive Driving Center, Jusri Pulubuhu, membagikan tips agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman.
Pria yang akrab disapa Jusri ini mengatakan hal yang harus diperhatikan adalah melakukan persiapan sebelum perjalanan. Salah satunya adalah memastikan kondisi kendaraan tetap prima.
"Pastikan oli mesin dalam keadaan baik, periksa juga tekanan dan kondisi ban termasuk ban cadangan. Lalu, pastikan rem, lampu, klakson dan wiper berfungsi dengan baik," kata Jusri dalam keterangan tertulis.
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah menyiapkan dokumen penting. Justri mengatakan, dokumen yang dimaksud yaitu Surat Izin Mengemudi (SIM), STNK kendaraan hadir dalam kondisi aktif.
"Tidak lupa juga untuk membawa KTP, tiket perjalanan jika menggunakan transportasi umum, dan dokumen lainnya harus mudah diakses," ujarnya.
Selain kondisi mobil dan dokumen, membawa perlengkapan darurat juga sangat dianjurkan. Seperti kotak P3K, obat pribadi, vitamin. Selain itu, bisa membawa alat perbaikan kendaraan sederhana seperti dongkrak dan kunci roda.
Jursi menyarankan untuk merencanakan rute perjalanan ketika ingin mudik lebaran. Misalnya, bisa menggunakan navigasi untuk mengetahui jalur alternatif.
"Bisa juga identifikasi titik istirahat strategis, SPBU dan rumah makan di sepanjang perjalanan," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)