JAKARTA - BYD berencana meluncurkan model baru di pasar Indonesia pada tahun ini. Model yang bakal diluncurkan diperkirakan menyasar segmen entry level maupun premium. 

Sejauh ini, BYD telah memasarkan 4 model mobil listriknya. Keempatnya adalah Dolphin, Atto 3, Seal, dan teranyar M6. 

Head of PR and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengatakan, BYD bermain di pasar EV. Tentunya, ia mengatakan, pihaknya tidak mau cuma berhenti pada keempat model tersebut. 

Ia pun menjelaskan soal model baru yang akan dibawa masuk ke Indonesia pada tahun ini. 

"Tahun ini memang kita ada merencanakan produk yang mungkin bisa masuk ke pasar Indonesia," kata Luther kepada wartawan di Pulomas, Jakarta, Sabtu (28/9/2024). 

Ia menyebut, model baru yang akan diluncurkan akan melengkapi line up yang sudah ditawarkan saat ini. 

"Jadi tidak mengcounter di antara produk yang sekarang ada. Tapi kita mengisi kekosongan," ujarnya. 

Ia melihat, masih ada ruang pada segmen premium maupun entry level untuk melengkapi line up saat ini. 

"Kita masih punya ruang untuk pengembangan ke premium dan juga mungkin ke entry level. Nah itu kita mungkin bisa memanfaatkan atau berdasarkan movement dari market," tuturnya. 

Namun, ia masih menutup rapat model baru yang bakal diluncurkan. Apakah BYD akan memanfaatkan pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) yang digelar akhir November hingga awal Desember, ia enggan bicara lebih detail. 

"Mudah-mudahan ya segera nanti kita akan beri tahukan," ucapnya. 

Luncurkan Denza D9?  

Pada segmen premium, BYD sempat memamerkan Denza D9 pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 lalu. Mobil listrik MPV premium pesaing Alphard itu menarik perhatian pengunjung. 

Luther mengungkap, Denza sudah mengaspal di Hong Kong. Di sana, mobil MPV listrik premium tersebut sudah mengadopsi setir kanan. Dengan hadirnya Denza D9 dengan setir kanan, bisa dibilang tak sulit untuk membawanya masuk ke pasar Indonesia. 

"Kita sudah launching Denza di Hong Kong artinya sudah setir kanan. Kan kebanyakan kendala itu soal setir. Artinya kalau cuma buat membawa ke Indonesia mah masalah gampang," tuturnya. 

Ia menjelaskan, saat dipamerkan pada ajang IIMS 2024, banyak konsumen tertarik dengan Denza D9. Ini menjadi bahan bagi pihaknya dalam melakukan riset di pasar Indonesia. 

"Ya itulah bagian dari kita meriset perkembangan pasar," ujarnya. 

Meski begitu, ada 2 hal yang dipertimbangkan sebelum meluncurkan Denza D9. 

"Tapi kita perlu konsolidasi sustainabilty marketnya karena itu market premium. Kedua, secara suplai juga kita harus pastikan supaya costumer jangan nanti kalau kita bawa dia kecewa," tuturnya. 

(Erha Aprili Ramadhoni)