Ini Rasanya Jadi Pembeli Pertama Motor Listrik Honda di Bali, Dilihatin Banyak Orang hingga Ditanya-tanya

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 03 Juni 2024 11:39 WIB
Ini rasanya jadi pembeli motor listrik Honda pertama di Bali, dilihatin hingga ditanya-tanya banyak orang (Foto: Okezone)
Share :

BALI – Pengalaman unik dirasakan salah satu warga Tabanan, Bali, bernama Sumantariani, 27, usai menjadi orang pertama yang menaiki motor listrik (electric vehicle atau EV) Honda EM1 e: keluaran PT Astra Honda Motor (AHM) di Bali.

Tari mengaku pada awalnya dia terkaget-kaget karena banyak orang yang mendadak melihat atau memperhatikan dirinya saat naik motor listrik itu di jalanan. Beberapa diantaranya adalah keluarga hingga temannya

Bahkan beberapa teman hingga lingkungan terdekatnya ikut tertarik dan banyak bertanya ke dirinya soal motor listrik tersebut. Mereka mulai bertanya-tanya soal informasi motor listrik yang dikendarainya. Termasuk keuntungan dan kelemahan motor listrik AHM tersebut.

Menurut Tari, semua ini berawal dari keputusan sang ayah, I Wayan Eka Jaya Saputra, 56, yang memberi motor listrik pada awal tahun ini. Sebelumnya sang ayah sudah melakukan pemesanan terlebih dahulu atau indent sekitar penghujung 2023.

Kala itu, sang ayah berniat membeli motor listrik untuk istrinya, Budi Komarwati, 54, yang merasa suka khawatir dan ‘ketakutan’ saat naik motor konvensional.

Informasi tentang motor listrik pertama dari AHM ini diperoleh Wayan dari sesama teman-teman komunitasnya di motor.

Kemudian motor tiba pada Januari lalu. Sang ayah tercatat menjadi pembeli pertama motor listrik milik AHM ini.

“Saya juga kaget, loh kok ayah beli motor ini. Tapi setelah saya mencobanya, saya baru mengerti oo ini alasan ayah beli motor listrik ini,” terangnya pada Rabu (29/5/2024) saat berbincang santai dengan Okezone dan media lainnya yang diundang dalam acara ESG-Astra Honda Motor di Bali.

Tari mengaku saat pertama kali mencoba motor listrik itu, dia merasa jatuh cinta dan senang mengendarainya. Kesan pertama begitu positif baginya. Saat dia pertama kali memasukkan kunci dan mencoba menyalakan motornya, suara yang dikeluarkan motor listrik itu hampir tak ada atau senyap.

“Suaranya lebih halus, tidak bising dan mengganggu. Saya naiki motor ini ke jalanan dan hampir gak dengar suaraa apapun,” lanjutnya.

Selain suara motor yang lebih halus, yang menjadi perhatian Tari adalah soal kehematan. Dia tidak perlu repot antri bensin. Tak hanya itu, ‘body’ motor juga menjadi perhatian. Tari ‘kesengsem’ dengan model motor listrik AHM yang trendi, imut dan ringan.

Dia merasa semua lini yang ada di motor listrik menjadi benefit atau keuntungan bagi dirinya. Gadis yang membantu sang ayah di perusahaan konstruksi ini menilai kehadiran motor listrik EM1: ini sangat ramah dan nyaman untuk wanita seperti dirinya.

Tak hanya dia, sang ibu juga merasakan kenyamanan itu. Sebagai bentuk antisipasi, Tari selalu memastikan mengisi daya baterai motor listrik agar tidak kosong di jalan. Dia tidak ingin kehabisan daya saat di jalan. Kendati demikian, dia mengetahui jika Honda Care yang tersebar cukup banyak di Bali akan selalu ada untuk hal darurat atau emergensi.

Daya yang diisi hampir empat jam untuk mendapatkan daya yang penuh atau full.

Paling jauh dia mengendari motor listrik ini dengan jarak 7 kilometer dari Ubung, Denpasar utara ke Gajah Mada di Denpasar kota.

Lalu apa kelemahan motor listrik yang dirasakan Tari? Dia menilai tak terlalu berarti banyak. “Lonjakan listrik gak terlalu tinggi di rumah saat mengisi daya dan yang penting kita jaga-jaga pastikan daya full sebelum pergi,” pungkasnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya