Mengapa Bus Baru Pakai Mesin Belakang? Bukan Sekadar untuk Kenyamanan Penumpang

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Senin 05 Juni 2023 20:22 WIB
Sasis bus Mercedes-Benz bermesin belakang. (Foto: Mercedes-Benz)
Share :

JAKARTA – Ada perbedaan mencolok pada bus lama dan bus baru, terutama dalam hal peletakan mesin. Artikel Okezone kali ini akan mengulas terkait alasan mesin bus terbaru diletakan di belakang.

Busmania yang cukup berpengalaman pasti merasakan perbedaan bus bermesin belakang dan bus mesin depan. Sebelum diletakkan di belakang, bus lama menyimpan mesin di depan dan sejajar dengan roda.

Jika dilihat dari segi harga, bus bermesin depan relatif lebih murah dibanding bus bermesin belakang. Meski bus bermesin belakang lebih diminati, tidak membuat bus bermesin depan berhenti diproduksi.

Bus bermesin depan masih diminati PO bus untuk menangani trayek jarak pendek. Sebaliknya, bus bermesin belakang dipercaya untuk menangani trayek antar kota antar provinsi (AKAP).

Lalu, apa yang membuat produsen bus memindah mesin ke belakang? Berdasarkan serangkaian pengujian, bus bermesin belakang dinilai lebih menguntungkan.

Dikutip dari Instagram @mercedesbenzid.bus, bus bermesin belakang memberikan kenyamanan ekstra kepada penumpang. Di sisi lain, operator bus diuntungkan karena perawatannya lebih mudah.

Bus bermesin belakang cenderung lebih efisien karena daya yang terbuang relatif sedikit karena propeller bus cukup pendek. Keunggulan lainnya adalah bus jadi lebih senyap dan membuat penumpang lebih betah.

Berbeda dengan bus bermesin depan yang banyak mendapat getaran pada bagian jok. Selain itu, hawa panas bus dengan mesin depan dapat masuk ke dalam bodi.

“Keunggulan lainnya pada bus bermesin belakang adalah AC dan konstruksi mesin menjadi lebih efektif,” tulis Mercedes-Benz Bus dalam unggahannya.

Mercedes-Benz bisa dikatakan sebagai pelopor penyedia sasis bermesin belakang dengan mengeluarkan Omnibusse Heckeinbau (sasis dengan mesin belakang) OH 1113.

Mercedes-Benz OH 1113 lebih dikenal dengan sebutan Mercy Doyok. Generasi awal bus ini menggunakan mesin diesel OM 352A yang bertenaga besar dan memungkinkan untuk dipasang AC.

Kini bukan hanya Mercedes-Benz yang jadi penyedia bus bermesin belakang. Pabrikan jepang seperti Hino juga menyediakan bus yang serupa dan bahkan tak kalah dengan sasis dan mesin bus Eropa lainnya.

Satu-satunya kekurangan dari bus bermesin belakang adalah harganya yang selangit jika dibandingkan dengan bus bermesin depan. Selisih harga keduanya bisa mencapai ratusan juta.

Jika sasis Mercedes-Benz OH 1626 dilego dengan harga Rp1,025 miliar, Mercedes-Benz OF 1623 dijual dengan harga Rp700 jutaan.

(Citra Dara Vresti Trisna)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya